Entri Populer

Minggu, 13 Maret 2011

prospek agroindustri indonesia dilihat dari aspek bahan baku

Prospek agrindustri yang berperan penting bagi Indonesia adalah:

1. Prospek minyak kelapa sawit

Seperti halnya yang kita ketahui bahwa Indonesia merupakan penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia, ekspor yang terus gencar dilaksanakan juga mampu menandingi negara-negara lain. Menurut data produksi minyak kelapa sawit yang diperoleh dari literatur bahwa Indonesia berproduksi rata-rata 14.72% per tahunnya. Bahkan menurut Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) pada tahun 2007 produksi minyak kelapa sawit mencapai sekitar 17.664.000 ton melampaui malaysia. Prestasi ini harus terus terjaga dan dipertahankan. Permintaan pasar global yang tinggi bahkan diperkirakan akan terus meningkat seiring dengan kualitasnya yang mampu bersaing dengan jenis minyak lain menjadikan para pengusaha minyak kelapa sawit optimis untuk terus mengembangkan usahanya.

2. Prospek karet alam

Karet alam memiliki prospek yang cukup cerah dalam hal agroindustri. Menurut Daniri (2008), Produksi karet alam terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada 2005 produksi karet alam mencapai 2,3 juta ton dengan pertumbuhan 9,2% dibandingkan dengan 2001 dan menduduki peringkat kedua dunia setelah Thailand. Menurut IRSG, peluang ekspor karet alam akan terus meningkat karena tingginya pertumbuhan industri otomotif dunia sebagai penghela agroindustri ini dan stabilnya harga karet alam dalam kurun waktu 2006-2025 pada US$2/kg. Meskipun telah banyak beredar karet sintetik di pasaran yang meiliki harga lebih murah , rupanya karet alam juga mampu menyainginya dengan bagusnya kuaitas karet alam itu sendiri.

3. Prospek minyak Atsiri dari nilam

Nilam yang biasa disebut dengan minyak terbang ataupun essential oil merupakan minyak yang biasa dimanfaatkan dalam industry farmasi dan kosmetika. Semakin banyaknya produk kosmetik dan farmasi serta produk yang lain yang memerlukan bahan baku dari minyak nilam, menjadikan permintaan minyak nilam dunia semakin tinggi. Bahkan menurut Ketua Dewan Atsiri Indonesia Wien P Gunawan Indonesia merupakan pengekspor mnyak nilam tertinggi ke tujuh di dunia pada tahun 2006. Indonesia menguasai hingga 90% dari ekspor dunia. Tentu dengan tingginya persentase tersebut mendorong kita untuk terus mengembangkan prospek ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar